Kamis, 06 November 2014



Oleh; Agus Dedi Putrawan

Penyakit sosial yang selalu tampak dipertontonkan oleh para pejabat, birokrasi, akademisi dan masyarakat adalah bentuk dari penyakit private dan penyakit publik.  Dalam sebuah seminar bertemakan “Kesalehan Private dan Publik Secara Integratif”, yang diselenggarakan oleh Pasca Sarjana Uin Sunan Kalijaga, 5 November 2014 lalu. Membahas tentang integrasi semua ilmu dalam kehidupan sosial kemasyarakatan terkait kesalehan private dan publik.
Dalam kehidupan sehari-hari khususnya di Indonesia sebagai mahluk individu maupun sosial, kita selalu berinteraksi dengan orang lain (Hablu Minannas) dan interaksi dengan tuhan yang maha pencipta dengan ibadah-ibadah keagamaan (hamblum minallah) segala tingkah laku manusia dapat kita amati (Agust Comte). Indonesia akhir-akhir ini mengalami berbagai macam musibah alam (gunung meletus, gempa bumi, banjir) dan sosial (agama, politik dan hukum). Terjadi marketing politik, marketing religius, re-aktif self identity dalam gerakan-gerakan radikal, kericuhan dalam dua kubu koalisi di DPR sampai kepada isu sparatisme di berbagai daerah.
Kesalehan private tidak selalu melahirkan kesalehan publik, kesalehan private biasanya adalah orang yang selalu mementingkan diri, rajin beribadah. Yang salah adalah ia beribadah hanya berlaku secara pribadi sedang interaksi dengan orang lain tetap saja “bejat”, masalah antri misalnya dalam kehidupan publik, masih saja ada yang mengatakan “jika bisa nyerobot mengapa harus ngantri” lalu dalam birokrasi “kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah”, inilah mental orang Indonesia secara umum. Ia selalu dibayang-bayangi budaya patrimonial, masih ada korupsi, kolusi dan nepotisme mengakar dalam tubuhnya. Meski ibadahnya begitu rajin, pakaian serba islami, mengikuti pengajian di sana-sini namun kelakuan tetap “bejat”, bergunjing, memfitnah, sombong, angkuh dan lain sebagainya. Inilah kesalehan private yang tidak benar.
Kesalehan publik selalu tampak menipu, kesalehan publik ini biasanya adalah seseorang yang mengerti konsep kesetaraan, budaya antri, menjaga kebersihan, mementingkan ketimbang umum dari pada mempertahankan preevilage. Bersikap amanah, sikap tolong menolong.  Kesalahannya adalah terjadi kepura-puraan dalam masyarakat (dramatugi). Orang sering sekali menjual-jual janji (kampanye), beretorika di media, seolah-olah membangun pencitraan agar bisa mendapat simpati masyarakat. Kehidupan industri dalam birokrasi mengharuskan setiap orang harus mencapai target-target yang telah ditentukan. Sehingga sikap profesional, seakan mesin (sistem capitalis) dan ketika terjadi kesalahan maka tak segan mencaci maki bawahan di depan umum, kesalehan publik memang penting,  
Integrasi Kesalehan Private dan Publik
Dari gejala-gejala patologi sosial di atas maka perlu terjadi penggabungan antara kesalehan publik dan kesalehan private, akan terjadi dilema ketika orang bertato, minum-minuman keras, berzina, namun ia selalu bersedekah, tepat janji, ketika menjadi pejabat ia amanah, menghargai kesetaraan. Kemudian orang selalu beribadah (5 waktu pluss Sunnah) sampai jidatnya tampak lebam, mengikuti berbagai pengajian, namun ketika berinteraksi, bersosialisasi dengan masyarakat ibadah private-nya tidak berpengaruh, manifestasi kesalehan private tidak tampak dalam interaksinya, membanting bangku ketika rapat DPR.
Integrasi ini penting kiranya untuk mewujudkan solusi penyelesaian patologi sosial di Indonesia, kesalehan private harus menjadi pemicu kesalehan publik. Di samping ia soleh secara individu, secara sosial ia juga berinteraksi dengan baik. Inilah ideal state yang kita impikan dalam kehidupan, baik agama, politik, ekonomi, budaya yang selama ini di frame sebagai senjata merebut kekuasaan. Kesalehan private dan kesalehan publik perlu di tanamkan dalam pendidikan mulai dari pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Karena krisis multidimensional yang kita rasakan hari ini adalah bukti dari gagalnya pendidikan menanamkan kesalehan private yang dipadu dengan kesalehan publik di masa lalu.   

   
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Populer Post Berugaq Institute

SELAMAT DATANG DI BLOG BERUGAQ INSTITUTE "SELAMAT MENIKMATI DAN TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG" KARENA KUNJUNGAN ANDA SANGAT BERHARGA

Fanspage Berugaq Institute

Pengunjung BI Online


Get this